TuRBo Corner adalah metode BLD (BLD Method) yang diekmbangkan oleh Erik Akkersdijk dan merupakan akronim dari "The Ruling Blind Method". Turbo menggunakan prinsip yang sama dengan Old Pochmann dan M2/R2 dalam hal membuat siklus dan breaking into new cycle. pPerbedaan mendasarnya adalah TuRBo melakukan 3 cycle atau pertukaran antara tiga piece sekaligus, menjadikannya dapat menembak dua target secara bersamaan.
Banyak cuber berpendapat bahwa menyelesaikan dua target secara bersamaan akan lebih cepat dibandingkan hanya menyelesaikan satu demi satu. Pendapat ini tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar.
Mengapa demikian?
Dalam menyelesaikan dua target secara bersamaan, kita perlu melakukan algoritma-algoritma yang memang dibuat untuk menukar posisi-posisi stiker tertentu dalam rubik. Algoritma-algoritma ini bukanlah algoritma yang pendek, tidak lebih pendek daripada PLL yang kita gunakan dalam Classic Pochmann. Jumlah algoritma yang hams dihafal pun tidak sedikit. Dalam TuRBo, kita juga perlu melakukan setup move yang jauh lebih rumit karena kita harus men-setup dua target secara bersamaan!
Metode BLD untuk tingkat mahir memerlukan lebih banyak kerja otak dibandingkan metode BLD yang sederhana. Jika metode BLD untuk tingkat mahir membuat kita lebih banyak berhenti untuk berpikir saat solving, tentu akan berdampak buruk pada akurasi dan kecepatan BLD kita.
Sebelum memutuskan untuk berganti metode, sebaiknya Anda telah memahami konsekuensi dari metode bam yang akan Anda pelajari. Jika benar-benar ingin meninggalkan metode Classic Pochmann corner yang memiliki eksekusi PLL yang sangat panjang, Anda harus siap untuk bergulat mempelajari TuRBo corner.
Jika Anda merasa siap, teruskanlah membaca.
Metode TuRBo terdiri dari metode edge dan corner. TuRBo edge terdiri dari 8 algoritma, sementara TuRBo corner memiliki 18 algoritma. Dalam kesempatan ini, panduan yang akan saya berikan adalah metode TuRBo corner.
Bagaimana dengan TuRBo edge?
TuRBo edge memang dapat menyelesaikan dua target sekaligus, sedangkan M2 hanya satu demi satu, namun mayoritas cuber menilai metode M2 masih lebih layak dikuasai daripada TuRBo edge. Alasannya, metode M2 akan bermanfaat untuk BLD pada big cubes, sementara TuRBo edge hanya bisa digunakan pada 3x3x3. Selain itu, TuRBo edge memerlukan lebih banyak proses berpikir daripada M2. Ketika ingin beranjak ke tahap mahir dalam BLD, barulah Anda akan merasa perlu mempelajari TuRBo edge, BH edge atau freestyle untuk dapat menyelesaikan lebih dari satu piece sekaligus.
Jika berminat, Anda bisa mempelajari metode TuRBo secara menyeluruh dari situs Erik Akkersdijk di www.erikku.110mb.com/ turbo.
Mari kita mulai mempelajari TuRBo corner.
1. Prinsip dasar
Metode TuRBo corner melakukan 3 cyle atau pertukaran tiga corner sekaligus. Hal ini membuat Anda dapat menembak dua target secara bersamaan.
Anda tentu telah menguasai permutasi A, bukan?
Permutasi A melakukan pertukaran antara tiga corner di layer atas. Permutasi Al menukar tiga corner searah jarum jam, sementara permutasi A2 menukar tiga corner berlawanan arah jarum jam.
Metode TuRBo corner terdiri dari 18 algoritma yang harus dikuasai. Permutasi A1 dan A2 termasuk dua di antaranya. Algoritma-algoritma TuRBo memang melakukan pertukaran antara tiga corner di layer atas seperti permutasi A, namun algoritma TuRBo dapat merubah posisi-posisi yang berada di tepi layer, tidak hanya di sisi U.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
a. Buffer position untuk TuRBo adalah corner UBR (atas-belakang-kanan). Dengan skema warna saya (merah di depan, kuning di atas), buffer piece baru kita adalah corner kuning-oranye-hijau. Buffer pada metode Old Pochmann adalah ULB (kuning-biru-oranye) sehingga perlu waktu agar Anda terbiasa dengan buffer baru ini.
b. Dalam TuRBo, kita harus men-setup setiap dua target ke posisi ULB/LBU/BUL dan URF/RFU/FUR. Jadi, setiap mendapatkan dua buah target, Anda perlu membawanya ke sudut kiri-belakang dan sudut kanan-depan di layer atas. Posisi target tidak perlu berada di sisi U, yang penting berada di kedua sudut itu. Di sisi manapun target Anda menghadap, ada algoritma yang cocok untuk menembak ke posisi itu.
c. Saat men-setup target pertama, Anda harus waspada apakah gerakan itu akan merubah posisi target Anda yang kedua. Begitu pula sebaliknya, jangan sampai setup Anda untuk target kedua akan merubah target pertama yang sudah diposisikan di layer atas. Tentu saja setup tidak boleh merubah buffer position.
Algoritma TuRBo tidak memberi pengaruh pada edge maupun center, oleh karena itu tidak ada piece lain yang terkena efek samping dari metode TuRBo.
2. Daftar algoritma TuRBo Corner
Berikut adalah daftar 18 algoritma TuRBo corner. Anda sudah mengetahui dua algoritma, yaitu permutasi Al dan permutasi A2. Anda hanya perlu menyesuaikan agar algoritma permutasi A versi Anda dapat menukar corner UBR - URF - ULB (Al) dan UBR - ULB -URF (A2), yaitu dengan menambahkan setup U/U'/U2.
Saya membagi 18 algoritma TuRBo ke dalam dua kategori, yaitu clockwise (searah jarum jam) dan counter-clockwise (berlawanan arah jarum jam). Gambar yang saya tampilkan adalah kondisi rubik yang bisa diselesaikan dengan algoritma TuRBo yang ada di sampingnya.
-Algoritma-
Clockwise
-UBR-URF-ULB : R’ F R’ B2 R F’ R’ B2 R2
-UBR-URF-LBU : R2 D R’ U R D’ R’ U’ R’
-UBR-URF-BUL : R’ U2 R’ D’ R U2 R’ D R2
-UBR-RFU-ULB : y R2 D R’ U2 R D’ R’ U2 R’ y’
-UBR-RFU-LBU : F R2 F L2 F’ R2 F L2 F2
-UBR-RFU-BUL : R2 F D2 R’ U R D2 R’ U’ R F’ R2
-UBR-FUR-ULB : R’ F’ r U R U’ r’ F
-UBR-FUR-LBU : U’ L’ U R U’ L U R’
-UBR-FUR-BUL : L2 F2 L B2 L’ F2 L B2 L
CounterClockwise
-UBR-ULB-URF : R2 B2 R F R’ B2 R F’ R
-UBR-ULB-RFU : y R U2 R D R’ U2 R D’ R2 y’
-UBR-ULB-FUR : F’ r U R’ U’ r’ F R
-UBR-LBU-URF : R U R D R’ U’ R D’ R2
-UBR-LBU-RFU : F2 L2 F’ R2 F L2 F’ R2 F’
-UBR-LBU-FUR : R U’ L’ U R’ U’ L U
-UBR-BUL-URF : R2 D’ R U2 R’ D R U2 R
-UBR-BUL-RFU : R2 F R’ U R D2 R’ U’ R D2 F’ R2
-UBR-BUL-FUR : L’ B2 L’ F2 L B2 L’ F2 L2
Dengan kesungguhan dan latihan terus menerus, lambat laun anda akan dapat menguasai dan mengeksekusi 18 algoritma TuRBo Corner ini dengan cepat.
3. Parity
TuRBo corner menyelesaikan dua target secara bersamaan. Lantas bagaimana jika kita berakhir dalam jumlah target yang ganjil, yang berarti target terakhir tidak memiliki pasangan untuk diselesaikan bersamaan?
Inilah yang dinamakan kasus parity pada TuRBo corner.
Anda tentu tahu bahwa jika jumlah target edge adalah ganijl, maka corner akan memiliki jumlah yang ganjil pula. Pada Classic Pochmann, dengan melakukan fiksasi parity (permutasi Rl) setelah shooting edge, rubik kita akan solved setelah shooting corner. Sedangkan jika kita menggabungkan TuRBo corner dengan metode M2 edge, kita harus melakukan dua kali fiksasi parity.
Fiksasi yang pertama adalah fiksasi M2 (U' F2 U M2 U' F2 U). Seperti yang kita ketahui, fiksasi ini akan merubah edge UL dan UB. Dengan demikian, di akhir shooting corner dengan metode TuRBo, jika kita memiliki target yang ganjil maka akan terdapat 4 piece yang belum solved, yaitu edge UL, edge UB, corner UBR (buffer position), dan satu target corner terakhir yang belum ditembak. Untuk melakukan pertukaran antara 2 edge dan 2 corr/ertersebut, kita harus melakukan algoritma, yaitu permutasi J1, R1, dan V.
Ketiga permutasi tersebut dipilih karena dapat melakukan pertukaran antara edge UL, edge UB, corner UBR, dan satu posisi corner lain di sisi U. Satu posisi corner lain inilah yang akan kita jadikan sebagai target corner terakhir kita.
Target corner terakhir dapat terletak di mana saja, oleh karena itu kita perlu melakukan setup move agar corner tersebut berada di sisi U. Anda bisa men-setup ke ULB (permutasi Jl), URF (permutasi Rl), maupun UFL (permutasi V), yang menurut Anda lebih mudah. Perlu diingat bahwa setup move tersebut tidak boleh merubah edge UL, edge UB, dan corner UBR karena mereka sudah berada di posisi yang tepat untuk difiksasi.
Tampak sulit, dan bahkan prakteknya akan lebih sulit. Fiksasi parity memang termasuk mimpi buruk dalam metode menembak 2 target secara bersamaan seperti TuRBo. Namun dengan latihan yang banyak, Anda akan dapat menyelesaikan berbagai macam kasus parity dalam TuRBo.
0 komentar:
Posting Komentar